Laporan
penelitian
PENGARUH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER TERHADAP ANAK USIA DINI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komputer telah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini, tidak hanya
orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak. Selain memiliki manfaat, komputer
juga dapat memberi dampak negatif. Tentu saja amat dibutuhkan kepedulian orang
tua dan juga para pendidik untuk mencegah anak terkena dampak negatif dari
kotak canggih ini.
Kebanyakan orang tua saat ini merasa serba salah jika anak mereka
bersahabat dengan komputer. Keinginan kuat agar anak mereka tidak gagap teknologi
dan bisa lebih banyak belajar melalui komputer terkadang kendur ketika melihat
dampak negatif yang sering ditimbulkan dari penggunaan komputer yang tidak
tepat.
Kini akses –
akses komputer dan internet sudah mudah di peroleh baik itu dirumah maupun sekolah,
dan juga ditempat – tempat umum seperti mall, restoran, dll. Penggunaan media
itu sendiri tidak hanya sekedar untuk mengirim email, tetapi juga untuk
chating, browsing dan juga permainan game online. Bukan hanya dari kecanggihan
akses internetnya, dari segi bentuk pun kini mulai beragam dari mulai laptop,
notebook bahkan i-pad. Dari kemudahan – kemudahan akses internet dan juga
pembawaannya yang fleksibel serta pengaruh lingkungan yang menyebabkan anak –
anak usia 4 – 8 tahun tertarik dengan yang namanya dunia maya.
Dari penjelasan tentang Latar Belakang Masalah maka saya tertarik untuk
memilih judul”PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER TERHADAP ANAK USIA
DINI” yang diharapkan agar
masyarakat siap terutama para orang tua untuk menghadapi era modern ini, serta dapat membimbing anaknya untuk maju
dan “melek” terhadap teknologi khususnya komputer.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah
pengaruh dari perkembangan teknologi komputer terhadap anak usia dini?
2. Bagaimana
dampak dari psikologi anak terhadap perkembangan teknologi tersebut?
3. Bagaimana
solusi dan cara menyikapi masalah tersebut?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk memberitahu pengaruh dari perkembangan
teknologi komputer terhadap anak usia dini
2.
Untuk mengetahui dampak dari psikologi
terhadap teknologi komputer terhadap anak usia dini
3.
Memberikan solusi terhadap masalah
tersebut
D.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis
penelitian ini adalah :
1.
Perkembangan teknologi komputer
mempengaruhi anak usia dini :
2.
Perkembangan teknologi komputer
mempengaruhi psikologi anak usia dini.
3.
Solusi yang tepat untuk masalah tersebut
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari
perkembangan teknologi komputer terhadap anak usia dini dan memberitahukan
bagaimana solisi yang tepat dalam menyikapi masalah tersebut.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian
Teknologi
Pengertian
Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang
dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk
mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu
tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara
rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau
pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Teknologi dalam
arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat
yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi
hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya
cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini
muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang
“techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi
saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar
penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo
faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam
eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai
suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia,
tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar
kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu
komunitas manusia yang lain.
Teknologi juga penerapan keilmuan yang
mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan
teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan
engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan
memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia
pada beberapa aspek.
B. Teori Perkembangan Anak
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu mulai dari lahir sampai mati.
Salah satu prinsip perkembangan adalah perkembangan merupakan proses yang
tidak pernah berhenti (never ending process). Manusia secara terus
menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar
sepanjang hidupnya. Prinsip yang lain adalah semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi, baik aspek fisik, emosi, inteligensi maupun sosial. Terdapat
hubungan yang positif di antara aspek-aspek tersebut.
Memahami perkembangan anak merupakan salah satu upaya untuk mendidik atau
membimbing anak, agar mereka dapat mengembangkan potensi dirinya seoptimal
mungkin. Masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadinya
perubahan dalam banyak aspek perkembangan. Selain itu, pengalaman masa kecil
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya. Untuk itu perlu
diperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu hereditas dan
lingkungan.
Keluarga mempunyai peranan yang sangat
penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Erik Erickson sebagaimana
dikutip oleh Monks mengajukam delapan tahapan perkembangan psikologis dalam
kehidupan seorang individu dan itu semua bergantung pada pengalaman yang
diperolehnya dalam keluarga. Selama tahun pertama, seorang anak harus
mengembangkan suatu kepercayaan dasar (basic trust), tahun kedua dia
harus mengembangkan otonominya, dan pada tahun berikutnya dia harus belajar
inisiatif dan industri yang mengarahkannya ke dalam penemuan identitas dirinya.
Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai berbagai
macam koordinasi visiomotorik. Aktivitas-aktivitas senso-motorik telah dapat
diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada
waktu mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata
harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar
tahun ke-4 semua pola lokomotorik yang biasa sudah dapat dikuasainya.
C.
Fase perkembangan anak – anak
Pada perkembangannya,
seorang anak akan melewati beberapa tugas prakembang agar perkembangan fisik
dan psikologinya berjalan dengan baik. Tugas-tugas prakembang pada fase
kanak-kanak diantaranya adalah: mempelajari ketrampilan fisik, membangun sikap
sehat untuk mengenal diri sendiri, belajar menyesuaikan diri dengan teman
seusia (peer group), menggabungkan peran sosial pria dan wanita dengan
tepat, mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung, mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,
mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata serta tingkatan nilai,
mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembagalembaga, serta
mencapai kebebasan pribadi. Untuk memenuhi fase prakembang ini, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembangan, yaitu:
Yang menghalangi :
-
Tingkat perkembangan yang mundur
-
Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau
tidak ada
bimbingan untuk dapat menguasainya
-
Tidak ada motivasi
-
Kesehatan yang buruk
-
Cacat tubuh
-
Tingkat kecerdasan yang rendah
Yang membantu :
-
Tingkat perkembangan yang normal atau yang diakselerasikan
-
Kesempatan-kesempatan untuk belajar tugas-tugas dalam perkembangan dan
bimbingan untuk menguasainya
-
Motivasi
-
Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh
-
Tingkat kecerdasan yang tinggi
-
Kreativitas
D.
Cara Komputer Mempengaruhi Anak
Metode atau cara mendidik anak pada usia dini, tentu sangatlah berbeda
dengan metode atau cara mendidik anak pada masa remaja atau masa setelahnya.
Untuk mendidik anak pada usia dini, kita harus menyajikan materi yang akan kita
ajarkan dengan desain yang sangat menyenangkan, salah satunya dengan komputer.
Dengan komputer, proses belajar anak akan terasa sangat menyenangkan. Hal
itu tidak bisa dipungkiri lagi, dengan komputer kita bisa memasukkan
program-program edukasi yang cocok untuk pendidikan anak pada usia dini. Dengan
komputer pula, kita sebagai pendidik akan merasa sangat terbantu dengan
penyampaian yang disajikan oleh komputer tanpa meragukan hasil yang kurang
optimal. Adanya tampilan gambar warna-warni yang dapat bergerak serta didukung
dengan suara atau nyanyian yang riang gembira dapat merangsang anak untuk lebih
betah bermain sambil belajar. Karena hanya metode bermain sambil belajarlah
yang cocok diberikan kepada anak usia dini.
E.
Dampak Negatif dan Positif dari Perkembangan Teknologi
Komputer
Adapun dampak positif dan negative dari
perkembangan teknologi terhadap perilaku anak usia dini adalah :
Pengaruh Positif
1. Kemajuan teknologi
tidak bisa tidak membuat anak jauh lebih fasih dengan teknologi, terutama
teknologi informasi. Sudah tentu semua ini berdampak baik karena kemajuan ini
membawa banyak kemudahan seperti kemudahan mendapatkan informasi dan kemudahan
menjalin kontak.
2. Kemajuan teknologi
juga telah menciptakan sebuah kolam pergaulan lewat jalur maya. Tidak bisa
tidak, anak dapat mengenal dan menjalin hubungan dengan lebih banyak orang dari
pelbagai belahan dunia.
3. Kemajuan teknologi
telah menciptakan beragam permainan yang kreatif dan menantang. Banyak anak
yang termasuk kategori ADHD diuntungkan oleh permainan ini oleh karena tingkat
kreativitas dan tantangan yang tinggi.
Pengaruh Negatif
1. Kemajuan teknologi
berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya
sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan
yang terlengkap dan final. Pada faktanya ada begitu banyak hal yang mesti
digali lewat proses pembelajaran tradisional dan internet tidak bisa
menggantikan kedalaman. Kalau tidak dicermati, maka akan ada kecenderungan bagi
generasi mendatang untuk menjadi generasi yang cepat puas dan cenderung
berpikir dangkal. Membaca 300 halaman buku yang ditulis secara cermat lewat
proses pemikiran yang panjang tidak sama dengan membaca beberapa lembar halaman
berisikan kesimpulan di layar komputer. Sebaiknya orangtua terus mendorong anak
untuk membaca buku bermutu di samping memanfaatkan informasi dari internet.
Juga, secara berkala ajaklah anak berdiskusi sebab proses pengambilan keputusan
yang efektif tercapai lewat dialog dua arah. Lewat dialog anak dilatih untuk
mendengarkan masukan atau pendapat lain sekaligus memberi respons yang tepat.
2. Oleh karena kemajuan
teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang berpotensi untuk
menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan. Dengan kata lain, asumsi
yang tersirat dalam diri anak adalah bahwa hidup ini seharusnya mudah. Singkat
kata, pada akhirnya anak berpacu untuk menyederhanakan masalah dan berupaya
menghindari kesukaran. Sudah tentu orangtua tidak perlu melarang anak untuk
menikmati kemudahan-kemudahan ini; tugas orangtua di sini adalah mendampingi
anak tatkala ia tengah menghadapi kesulitan. Amatilah kecenderungannya untuk
mencari jalan pintas dan ajaklah untuk memikirkan alternatif penyelesaian.
Doronglah anak untuk bersabar dan menantikan Tuhan dalam menghadapi kebuntuan.
3. Kemajuan teknologi
mempercepat segalanya dan tanpa disadari anak pun dikondisikan untuk tidak
tahan dengan kelambanan dan keajegan. Alhasil anak makin hari makin lemah dalam
hal kesabaran serta konsentrasi dan cepat menuntut orang untuk memberi yang
diinginkannya dengan segera. Hal ini perlu mendapat perhatian orangtua. Sekali
lagi, respons yang tepat bukanlah melarang anak untuk memanfaatkan teknologi
melainkan mendorongnya untuk berkonsentrasi mendengarkan sesuatu yang bersifat
monologis. Juga, ajaklah anak untuk mengembangkan toleransi yang besar terhadap
perbedaan-bahwa tidak semua orang dan hal harus berjalan secepat yang
diinginkannya.
4. Kemajuan teknologi
juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal. Waktu
untuk bercengkerama secara langsung berkurang karena sekarang waktu tersita
untuk menikmati semuanya dalam kesendirian. Bahkan permainan pun bersifat
individual sehingga makin memperkecil jalinan relasi. Semua ini bisa berdampak
negatif terhadap pernikahannya dan relasi kerjanya kelak. Ia terbiasa menjalin
relasi tidak langsung lewat jasa on-line, sehingga tidak mudah baginya untuk
masuk ke dalam relasi yang mendalam. Dan, kita tahu relasi menuntut kesabaran
dan ketabahan. Jadi, doronglah anak untuk tidak mengabaikan pergaulan dengan
teman sebab relasi dibangun lewat pergaulan berbagi hidup.
F.
Solusi Menjadikan Komputer Aman dan Bermanfaat Bagi Anak
Mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari
pada saat ini dan masa yang akan datang, akan tetapi anak harus dikenalkan
dengan komputer walaupun ada pengaruh yang tidak baik yang dapat ditimbulkan,
ada baiknya kita menyusun siasat dalam mengenalkan komputer pada anak. Berikut
adalah beberapa siasat yang dapat dilakukan dalam mengenalkan komputer pada
anak.
1. Kenalkan komputer pada anak sesuai
dengan usia mereka. Pengenalan bagi anak balita, dapat dimulai dengan
membimbingnya menyentuh komputer, memegang mouse, mengetik huruf-huruf pada
keyboard. Anak-anak di atas usia balita dapat mulai diperkenalkan pada berbagai
program komputer yang menarik bagi mereka, khususnya program yang bersifat
edukatif. Pilihkan program aplikasi yang tepat bagi mereka. Jangan membiarkan
mereka membeli atau meminjam program tanpa sepengetahuan anda.
2. Temani anak saat mereka menggunakan
komputer. Arahkan dan bimbing mereka dalam komunikasi yang hangat. Ada baiknya
anda menggunakan password agar anak tidak bisa menggunakan komputer tanpa
pengawasan anda.
3. Buatlah kurikulum sendiri di rumah.
Contohnya, jangan perlihatkan semua program aplikasi yang akan anda berikan
kepada anak. Berikan satu per satu, tahap demi tahap. Jika memungkinkan,
buatlah tes kecil untuk mereka. Jika lulus, barulah mereka mendapatkan program
yang baru dari anda.
4. Pendidik dan orang tua hendaknya
terus mengembangkan pula kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer.
Terkadang yang terjadi malah sebaliknya, anak sudah lebih canggih dari orang
tua mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan pengawasan dan bimbingan menjadi
terbatas pada kemampuan pendidik atau orang tua saja. Jadilah sumber pertama
bagi anak anda mengenai perkembangan-perkembangan tersebut.
5. Buatlah kesepakatan bersama anak
mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukannya dengan komputer.
Jangan membuat peraturan anda sendiri, libatkan anak dalam membuat peraturan
agar anak juga dapat merasakan tanggung jawab untuk untuk melaksanakan setiap
peraturan yang sudah dibuat bersama.
6. Sebaiknya komputer tidak diletakkan
di kamar pribadinya anak, karena hal tersebut akan mempersulit pengawasan orang
tua kepada anak dalam menggunakan komputer.
7. Komputer juga mempunyai efek-efek
tertentu bagi fisik seseorang. Perhatikan masalah tata ruang, cahaya, bahaya
listrik, posisi duduk, tinggi meja dan kursi, dan lain-lain. Supaya anak
benar-benar dalam keadaan yang betul-betul nyaman, aman dan sehat saat
menggunakan komputer.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Jenis
dan Pendekatan Penelitian
Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode
survey. Metode survey merupakan suatu penelitian dengan menggunakan pertanyaab
– pertanyaan yang terstruktur atau sistematis kepada banyak orang kemudian data
yang diperoleh, dicatat, diolah, dan dianalisis.
Tujuan
menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh informasi dari sejumlah
responden yang dianggap mewakili populasi dalam penelitian. Wawancara dipilih
untuk mempermudah pengumpulan data para responden.
B. Populasi
dan Sampel
Populasi
adalah keseluruhan dari objek yang ingin diteliti, dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah anak - anak di TK AN-NIDA Depok.
Sampel
merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik sampling purposif (purposive sampling). Berdasarkan
teknik ini, peneliti menentukan bahwa sampel atau responden dalam penelitian
ini adalah beberapa anak TK AN-NIDA Depok.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Terdapat
dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan
sekunder. Data primer merupakan data yang yang diperoleh secara langsung dari
obyek yang diteliti yaitu anak – anak TK AN-NIDA Depok melalui wawancara. Data
sekunder merupakan data penunjang penelitian yang diperoleh melalui kajian
pustaka yang dilakukan untuk mencari referensi dari buku – buku guna memperoleh
informasi, dan landasan ilmiah seperti teori dan definisi – definisi sehingga
peneliti mendapatkan pengertian mengenai topik yang diangkat dalam penelitian
ini.
D. Waktu
dan Lokasi Penelitian
Penelitian
dilakukan di TK AN-NIDA Depok, yang berada di jalan Rawa Indah Cipayung- Depok,
dan dilaksanakan selama 1 minggu.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran
komputer sejak anak usia dini sebenarnya sangat baik diterapkan di pada anak
maupun di TK. Menurut pendapat saya pribadi tinggal kita sebagai orangtua
Perlunya pengawasan dalam pembelajaran ini. Di dalam penggunaan komputer yang
berimbas pada internet bagi anak mempunyai akibat positif dan negatif tersendiri.
Pengenalan komputer jika tidak adanya pengawasan dari orang tua maka akan
berakibat fatal bagi anak. Anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan
rasa imitai yang begitu melekat dalam dirinya. Anak akan belajar berdasarkan
apa yang telah dilihatnya. Di dalam pengenalan ini sangat diperlukan pendamping
sebagai arahan bagi anak agar anak tidak salah dalam penggunaannya. Apabila
sejak kecil anak di ajarkan komputer anak Pengaruh negatif adalah terbukanya
akses negatif anak dari penggunaan internet. Mampu mengakses internet
sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak.
akibatnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri
internet.Komputer dalam proses belajar komputer, akan melahirkan suasana yang
menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak
tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi.
Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar
berkonsentrasi. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks,
kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang.
Mengajarkan internet bagi anak, di zaman sekarang merupakan hal penting. Hanya
saja, demi mencegah dampak negatifnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan
orangtua.
BAB
V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas,
Menurut
saya jalan yang terbaik yaitu dengan memperkenalkan komputer pada anak di
sekolah mungkin itu bisa di lakukan baik mana yang dikatakan hardware dan mana
yang software serta perangkat lainnya. Mungkin jalan dalam mengenalkan komputer
bagi anak usia dini yaitu dengan bentuk dapat memasukan anak ketempat kursus (
kursus komputer ), sehingga anak dalam proses belajar komputer dapat berjalan
dengan baik dan dapat pengarahan juga dari guru les komputer tersebut, atau
lebih enaknya anak dapat memanggil guru privat komputer kerumah anda dengan
kata lain private komputer. Dengan cara ini akan lebih efektif penggunaanya
karena adanya pengontrolan dari orang yang dewasa.
Saran
Pengenalan teknologi terhadap anak sejak dini memang
baik, namun untuk penggunaannya perlu di batasi dan selalu dalam pengawasan
orang tua. Apalagi jika penggunaan yang berlebihan dan tidak mengenal waktu,
orang tua harus pintar – pintar menyikapi hal tersebut agar anak bisa membagi
waktu nya dan tidak menjadikan nya ketergantungan harus diatur sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
-
http://srijasmai.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar