Pages

Minggu, 16 Oktober 2011

80 Juta Rakyat Indonesia Sudah Terbiasa Cuci Tangan

80 Juta Rakyat Indonesia Sudah Terbiasa Cuci Tangan

Muhammad Saifullah - Okezone
Sabtu, 15 Oktober 2011 11:40 wib

JAKARTA - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama menyatakan budaya mencuci tangan rakyat Indonesia semakin membaik.
 
Data tahun 2010 menunjukkan bahwa lebih dari 80 juta penduduk Indonesia mencuci tangan dengan benar sebelum makan. Kemudian sebanyak 52 persen ibu menyesui  berkebiasaan dan cara mencuci tangan dengan benar sebelum menyusui serta lebih dari 145 juta penduduk indonesia mempunyai kebiasaan dan cara mencuci tangan dengan benar setelah buang air besar.
 
“Peningkatan kebiasaan dan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) berdampak terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah, seperti Diare, ISPA, cacingan, dan Flu Burung,” terang Prof Tjandra dalam siaran persnya kepada okezone di Jakarta, Sabtu (15/10/2011).
 
Prof Tjandra menjelaskan, Kemenkes pada hari ini menyelenggarakan Puncak Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Sedunia ke-4 Tahun 2011. Acara dihadiri Menteri Kesehatan RI , Menteri PU, ketua dan anggota SIKIB dan pimpinan organisasi internasional di Indonesia.

Puncak peringatan HCTPS keempat pada hari ini diikuti oleh lebih dari 3.100 anak Sekolah Dasar yang secara bersama-sama melakukan Tari Cuci Tangan yang mendapat Rekor Dunia dari MURI. Selain itu acara ini juga diikuti 450 peserta Rakornas STBM, serta 300 undangan instansi pemerintah, mitra serta lembaga internasional, perguruan tinggi dan lembaga sosial kemasyarakatan.
 
“Pada kegiatan pertama HCTPS tahun 2008, Indonesia adalah salah satu dari 20 negara di dunia yang menyelenggarakan kegiatan HCTPS Sedunia. Hingga saat ini diperkirakan lebih dari 120 juta anak di 70 negara di lima benua berpartisipasi dalam kampanye ini,” tandasnya.
Conclusion :
This shows that the people of Indonesia have started to arise will be self-awareness of health care ranging from small things ie washing hands before or after doing the activity. For example before eating, before feeding children, after a day of activities outside the home, taking out the trash, after a bowel movement and many other activities. Hand washing should be done not only with the hand rub or wash hands with water alone, but should use liquid soap or antiseptic that is useful to kill germs - germs and dirt that is in our hands, besides that it also makes us more hands cleaner and safer .
Culture is a very good hand-washing to be done because it can prevent many diseases that partly originated from the germs that come from our hands. we can prevent diseases such as diarrhea, respiratory infections, intestinal worms, and avian influenza. And this hand-washing habits should we apply in the home, especially for mothers who have to teach the child - his son how to live healthy and clean to avoid the source of disease germs.

Senin, 10 Oktober 2011

krisis percaya diri

krisis percaya diri

           Setiap kita tentunya memilki berbagai macam impian yang ingin kita raih dan wujudkan. Selain itu, kita juga memiliki cita-cita yang ingin kita dapatkan dalam hidup ini. Hingga akhirnya kita mampu merasakan sukses.
           Namun, dalam meraih semua hal itu, tak jarang kita menemui hambatan dan rintangan. Entah itu yang datangnya dari luar, ataupun yang datang dari dalam diri sendiri. Salah satu yang dapat menghambat kesuksesan diri kita adlah kurangnya rasa percaya diri.
           Tanpa disadari rasa percaya diri ini, bisa merubah warna aura kita menjadi pesimis dan merasa tidak mampu melakukan hal-hal yang dibebankan kepada kita, padahal jauh didasar diri kita, kita ingin melakukan semua hal tersebut. Dan akhirnya, kita mengalami krisis percaya diri.
          Krisis percaya diri sering dipicu oleh timbulnya perasaan kurang akan diri sendiri. Kita merasa miskin, kurang gaul, jelek, tidak pandai, dan lain-lain. Kita selalu menggangap orang lain lebih tinggi dari kita. Kalau pandangan tersebut nantinya dapat memacu diri agar lebih maju, itu sangat dianjurkan. Tapi kalau pandangan tersebut cuma membuat diri kita semakin terpuruk, sebaiknya buang saja jauh-jauh. Sudah sepatutnya sebagai manusia kita wajib bersyukur, karena rasa syukur adalah kunci hidup bahagia.
Sebenarnya ada latihan sederhana yang dapat dipraktekkan untuk mendapatkan rasa percaya diri Anda agar kembali ke jalurnya secepat mungkin saat dibutuhkan. Berikut kami sampaikan tujuh langkah membangun rasa percaya diri yang baik.
  1. Perhatikan Postur Tubuh
Mungkin kedengarannya ini tak memiliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kita bicarakan ini, tetapi sebenarnya bagaimana sikap duduk atau berdiri Anda, mengirimkan pesan tertentu pada orang-orang yang ada di sekeliling Anda. Jika pesan tersebut memancarkan rasa percaya diri, Anda akan mendapatkan tanggapan positif dari orang lain dan tentu saja ini akan memperbesar rasa percaya diri Anda sendiri. Jadi mulai perhatikan sikap duduk dan berdiri untuk menunjukan Anda memiliki rasa percaya diri.
  1. Bergaulah Dengan Orang Percaya Diri Dan Berpikiran Positif
Lingkungan membawa pengaruh besar pada seseorang. Jika Anda terus menerus berbaur dengan orang yang memiliki rasa rendah diri, pengeluh dan pesimis, seberapa besarpun percaya diri yang Anda miliki, perlahan tapi pasti akan pudar dan terseret mengikuti lingkungan Anda. Sebaliknya, jika Anda dikelilingi orang-orang yang penuh kebahagiaan dan percaya diri, makan akan tercipta pula atmosfir positif yang membawa keuntungan bagi diri Anda.
  1. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri
Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan jika Anda pernah merasakannya sekali, tak mustahil untuk merasakannya lagi. Mengingat kembali pada saat dimana Anda merasa percaya diri dan terkontrol akan membuat Anda mengalami lagi perasaan itu dan membantu meletakan kerangka rasa percaya diri itu dalam pikiran.
  1. Latihan
Kapanpun Anda ingin merasakan rasa percaya diri, kuncinya adalah latihan sesering mungkin. Bahkan Anda dapat membawanya dalam tidur. Dengan kemampuan yang terlatih, Anda tak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapanpun itu dibutuhkan.
  1. Kenali Diri Sendiri
Pikirkan segala hal tentang apa yang Anda sukai berkenaan dengan diri sendiri dan segala yang Anda tahu dapat Anda lakukan dengan baik. Jika Anda kesulitan melakukan ini, ingat tentang pujian yang Anda peroleh dari orang-orang - Apa yang mereka katakan - Anda melakukannya dengan baik? Sebuah gagasan bagus untuk menuliskan semua ini, hingga Anda bisa melihatnya lagi untuk mengibarkan rasa percaya diri kapanpun Anda membutuhkan inspirasi.
  1. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri
Jangan terlalu mengkritik diri sendiri, jadilah sahabat terbaik bagi diri Anda. Namun, saat seorang teman sedang melalui masa sulit, Anda tak akan mau terlibat dalam masalahnya hingga menguras emosi Anda sendiri kan? Tentu saja Anda tak mau. Pebicaraan yang positif dapat berubah jadi senjata terbaik untuk menaikan rasa percaya diri, jadi pastikan Anda menanam kebiasaan ini, jangan biarkan permasalahan orang lain membuat Anda jadi terpuruk.
  1. Jangan Takut Mengambil Resiko
Jika Anda seorang pengambil resiko, Anda pasti akan temukan kalau tindakan ini mampu membuahkan rasa percaya diri. Tak ada yang lebih bermanfaat dalam menumbuhkan rasa percaya diri layaknya mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Selain itu, tindakan ini juga berfungsi bagus untuk mengurangi rasa takut Anda akan hal-hal yang tak Anda ketahui, plus bisa dari pembangkit rasa percaya diri yang luar biasa.

8.                 8.  Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan
Ada pepatah mengatakan yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya adalah orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup. Artinya, individu tersebut tidak pernah berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata positif. Bahkan kehidupan yang dijalaninya selama ini pun tidak dilihat sebagai pemberian dari Tuhan. Akibatnya, ia tidak bisa bersyukur atas semua berkat, kekayaan, kelimpahan, prestasi, pekerjaan, kemampuan, keahlian, uang, keberhasilan, kegagalan, kesulitan serta berbagai pengalaman hidupnya. Ia adalah ibarat orang yang selalu melihat matahari tenggelam, tidak pernah melihat matahari terbit. Hidupnya dipenuhi dengan keluhan, rasa marah, iri hati dan dengki, kecemburuan, kekecewaan, kekesalan, kepahitan dan keputusasaan. Dengan “beban” seperti itu, bagaimana individu itu bisa menikmati hidup dan melihat hal-hal baik yang terjadi dalam hidupnya? Tidak heran jika dirinya dihinggapi rasa kurang percaya diri yang kronis, karena selalu membandingkan dirinya dengan orang-orang yang membuat “cemburu” hatinya. Oleh sebab itu, belajarlah bersyukur atas apapun yang Anda alami dan percayalah bahwa Tuhan pasti menginginkan yang  terbaik untuk hidup anda.

Bahaya makanan cepat saji ( fast food )

Bahaya makanan cepat saji ( fast food )

Siapa sih yang tidak suka makanan cepat saji seperti burger, ayam goreng, kentang goreng? Apalagi disantap bersama saus pedas dan minuman cola, lemon lime, atau minuman berkarbonasi lainnya.  Tapi sebenarnya di balik rasa lezatnya itu ada bahaya yang mengancam kesehatan tubuh. Dan sayangnya hanya sedikit dari kita yang menyadari bahaya ini.
Pertumbuhan pesat restoran cepat saji (fast food) di Indonesia menyebabkan berubahnya gaya hidup masyarakat, menjadi serba praktis dalam mengkonsumsi makanan tanpa memikirkan kesehatan sama sekali. Perlu diketahui bahwa makanan fast food ternyata mengandung kalori yang tinggi, garam, dan lemak termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Selain kandungan gizinya yang rendah, fast food juga mengandung zat pengawet dan zat aditif yang membuat kita ketagihan. Fast food pun menjadi cara cepat bagi kita yang ingin terkena Obesitas. Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Data statistik tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60 tahun (BPS, 2002).  Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi  menu utama sehari-hari di rumah.
Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit.  Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini.  Selain mudah disajikan makanan  ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.
Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat adalah tersedianya berbagai jajanan yang dikemas dapat dipastikan “kaya”  zat aditif. Tercatat 13 jenis snack mengandung bahan aditif dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika, 2003). Pertanyaan yang muncul adalah sejauh manakah bahan-bahan aditif tersebut terkonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh, bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Dan bagaimana tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, mengolah makanan yang aman, higienis, cukup gizi dan menyehatkan anggota keluarganya?

Bahaya Makanan Siap Saji
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural  Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun  jangka panjang.
 
Menyiasati Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji

Menghindari konsumsi makanan cepat saji memang sangat disarankan. Tetapi bukan berarti Anda yang tidak mengalami masalah serius dengan berat badan atau penyakit lainnya, sama sekali tidak boleh mengkonsumsi makanan lezat ini.
Namun untuk berjaga-jaga, ada baiknya Anda menyiasati pola konsumsi fast food. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:
- Rencanakan bila ingin akan fast food, jangan terlalu sering, jika perlu maksimal 1 bulan sekali.
- Apabila ingin menyantap fast food, sebaiknya ketahui dulu kandungan nutrisinya, jika perlu cari tahu di situs produsen fast food.
- Jangan hanya menyantap burger, kentang goreng, atau ayam goreng akan tetapi santap juga paket salad yang di sediakan di restoran fast food.
- Hindari memesan minuman dengan kandungan gula tinggi seperti cola, atau minuman bersoda lainnya. Ganti pesanan minuman Anda dengan air mineral atau jus buah.