Pages

Minggu, 28 November 2010

Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Pertumbuhan Penduduk Indonesia
TAHUN                     JUMLAH                      SUMBER
1930                           60,700                           SP 1930
1961                           97,000                           SP 1961
1971                           119,208                         SP 1971
1980                           147,379                         SP 1980
1990                           179,379                         SP 1990
2000                           206,265                         SP 2000
2005                           213,375                         SUPAS 2005

Ket : Dari pertambahan absolut penduduk Indonesia ini selama tahun 1930 sampai tahun 2005, dapat diringkaskan pertambahan penduduk Indonesia persatuan waktu adalah sebesar setiap tahun bertambah 2,04 juta orang pertahun atau, 170 ribu orang perbulan atau 5.577 orang perhari atau 232 orang perjam atau 4 orang permenit
Sebelum abad 19, data statistik penduduk di Indonesia relatif belum lengkap. Catatan yang relatif lebih cermat mengenai jumlah penduduk di Indonesia baru dapat diperoleh pada tahun 1930, melalui pelaksanaan Sensus Penduduk (SP). Dari SP 1930 tersebut, jumlah penduduk di Indonesia diperkirakan sebanyak 60,7 juta jiwa.
Periode berikutnya, sensus baru dilaksanakan pada tahun 1961. Berdasarkan sensus ini, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 97 juta.
Setelah tahun 1961 ini, pencacahan penduduk telah dilaksanakan secara lebih teratur dengan cakupan wilayah yang sudah relatif lengkap, baik melalui Sensus Penduduk maupun melalui SUPAS (Survai Penduduk Antar Sensus). Berdasarkan pencacahan tersebut, pada tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 119 juta jiwa, kemudian bertambah menjadi 147 juta pada tahun 1980, menjadi 179 juta pada tahun 1990, bertambah lagi menjadi dan 206 juta pada tahun 2000 dan 213 juta pada tahun 2005.
Pertumbuhan Penduduk Lokal
Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1.49 persen per tahun.
1. Pulau Jawa 58%
2. Pulau Sumatra 21%
3. Pulau Sulawesi 7%
4. Pulau Kalimantan 6%
5. Bali dan Nusa Tenggara 6%
6. Papua dan Maluku 3%
Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan provinsi Sumatra Utara merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Pulau Jawa yaitu sebanyak 12.985.075 orang.

Pertumbuhan Penduduk Dunia

Pertumbuhan Penduduk Dunia
Manusia diperkirakan hidup di dunia sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. Pada waktu itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum masehi, penduduk dunia diperkirakan baru sekitar 5 juta jiwa.
Namun demikian, pada tahun pertama setelah masehi, jumlah penduduk dunia telah berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari tahun pertama setelah masehi, sampai kepada masa permulaan revolusi industri di sekitar tahun 1750, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728 juta jiwa. Selama 200 tahun berikutnya (1750 – 1950) tambahan penduduk sebanyak 1,7 milyar jiwa. Tetapi dalam 25 tahun berikutnya (1950 – 1975), ditambah lagi dengan 1,5 milyar jiwa, yang jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975 telah mencapai hampir 4 milyar jiwa.
Pada tahun 1986, populasi dunia sudah mendekati angka 5 milyar, yang diperingati secara simbolis dengan kelahiran salah satu bayi di negara Yugoslavia tepat pada tanggal 11 Juli 1987. Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sudah mencapai angka 6,45 milyar.

Pertumbuhan Penduduk Dunia (000)
TAHUN                                                                          POPULASI
10.000 TAHUN SEBELUM MASEHI                           5000
TAHUN PERTAMA SETELAH MASEHI                     250,000
1960                                                                               545,000
1750                                                                               728,000
1800                                                                               906,000
1850                                                                               1,171,000
1900                                                                               1,608,000
1950                                                                               2,486,000
1970                                                                               3,632,000
1975                                                                               3,978,000
1986                                                                               4,942.000
11/7/1987                                                                       5,000,000
2000                                                                               6,057,000
2005                                                                               6,450,000
 

Sumber : Duran (1967), Todaro (1983), UN (2001), UN(2005)
Dari pertambahan absolut populasi dunia ini, dapat dikemukakan bahwa sejak tahun 1650 Masehi sampai tahun 2005 Masehi, pertambahan penduduk dunia persatuan waktu adalah sebanyak 16,63 juta orang pertahun atau 1,39 juta orang perbulan atau 45,6 ribu orang perhari atau 1899 orang perjam atau 32 orang permenit.
FAKTOR FAKTOR PERTUMBUHAN PESAT PENDUDUK DUNIA
1. Peningkatan angka kelahiran dan penurunan angka kematian
2. Perkawinan di usia muda
3. Kegagalan program KB
4. Kestabilan politik

Kebudayaan Indonesia

Dengan majunya teknologi di mana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita turut pula mempengaruhi tergesernya nilai nilai budaya Indonesia ini. Terutama para generasi muda bangsa ini. Banyak kita lihat disekeliling kita betapa muda mudi Indonesia kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Di khawatirkan kebudayaan Indonesia hanya sebagai pelengkap di acara acara tertentu saja seperti ketika memperingati kemerdekaan Indonesia. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan indonesia terbentuk juga karena di pengaruhi budaya asing, tapi itu dulu saat saat jaman kerajaan.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiong hoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di negara Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kuai , sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.

Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya) . Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.

kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk Kebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.

Kebudayaan Timur

Kebudayaan Timur
KEPRIBADIAN KEBUDAYAAN TIMUR
Kebudayaan memiliki ikatan hubungan yang sangat erat dengan masyarakat. Kebudayaan tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat. Kebudayaan Indonesia termasuk ke dalam kebudayaan timur. Nilai budaya timur biasanya banyak bersumber pada agama. Islam memiliki nilai-niai dan norma agama yang banyak mempengaruhi kebudayaan timur. Tetapi bukan hanya agama Islam yang mempengaruhi kebudayaan timur diantaranya Kristen (Protestan&Katholik) Hindu Budha dan Konghucu. Inti kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal, pikiran dan perasaan. Pemikiran orang timur lebih mengacu dari dalam jiwa. Negara-negara yangt termasuk dalam kebudayaan timur biasanya memiiki suatu ciri khas adat istiadat, realigi system kekerabatan, mata pencaharian dan kesenian. Salah satu ciri khas adapt istiadat kebudayaan timur antara lain upacara Ngaben di Bali, Indonesia. Upacara Ngaben adalah upacara penyucian roh fase pertama sebagai kewajiban suci umat Hindu Bali terhadap leluhurnya dengan melalukan prosesi pembakaran jenazah. Selain itu ada Konfusianisme di Korea yaitu upacara peringatan untuk orang tua yang telah meninggal. Sistem kekerabatan kebudayaan timur umumnya seperti keluarga inti, keluarga besar,, keluarga bilateral dan unilateral. Mata pencaharian masyarakat kebudayaan timur antara lain seperti bertani, nelayan, berdagang dan berkebun. Kebudayaan timur juga memiliki kesenian-kesenian yang cukup menarik yang tidak kalah saing dengan kebudayaan barat. Kesenian-kesenian tersebut banyak ragamnya sesuai dengan apa yang sudah diturun temurunkan oleh nenek moyang di tiap Negara. Di Jepang terdapat Suragaku yaitu seni pertunjukan tradisional Jepang yang antara lain mempertontonkan acrobat, sulap dan pantonim yang disampaikan secara humor.
Kebudayaan timur memahami kesadaran dengan pembinaan diri melalui berbagai macam latihan baik secara fisik maupun mental. Latihan fisik dapat berupa vegetarian, yoga, dsb. Latihan mental dapat dilakukan dengan pembacaan mantra, sutra, mudra, meditasi, dsb.
Melalui berbagai latihan, para master spiritual yang memiliki dasar kebudayaan timur akan terus berlatih. Dimana pada umumnya, semakin tinggi tingkat pencapaiannya, dirinya semakin menjauhkan diri dari kehidupan duniawi dan masyarakat. Sehingga semakin tinggi tingkat pencapaiannya, semakin sedikit murid yang dapat mengerti dan mengikuti jalannya.
Di era globalisasi yang semakin meningkat, kebudayaan timur yang mempunyai citra yang sangat baik di mata dunia menjadi turun. Banyak Negara-negara di kebudayaan timur yang mulai terpengaruh oleh budaya baratyangf kurang baik. Ini menunjukkan budaya timur telah terkikis. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan kebudayaan barat di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi patut kita tiru. Sebaiknya sikap hidup mewah, individualisme dan jauh dari hidup beragama tidak patut dicontoh.