Pages

Senin, 10 Oktober 2011

Bahaya makanan cepat saji ( fast food )

Bahaya makanan cepat saji ( fast food )

Siapa sih yang tidak suka makanan cepat saji seperti burger, ayam goreng, kentang goreng? Apalagi disantap bersama saus pedas dan minuman cola, lemon lime, atau minuman berkarbonasi lainnya.  Tapi sebenarnya di balik rasa lezatnya itu ada bahaya yang mengancam kesehatan tubuh. Dan sayangnya hanya sedikit dari kita yang menyadari bahaya ini.
Pertumbuhan pesat restoran cepat saji (fast food) di Indonesia menyebabkan berubahnya gaya hidup masyarakat, menjadi serba praktis dalam mengkonsumsi makanan tanpa memikirkan kesehatan sama sekali. Perlu diketahui bahwa makanan fast food ternyata mengandung kalori yang tinggi, garam, dan lemak termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Selain kandungan gizinya yang rendah, fast food juga mengandung zat pengawet dan zat aditif yang membuat kita ketagihan. Fast food pun menjadi cara cepat bagi kita yang ingin terkena Obesitas. Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Data statistik tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60 tahun (BPS, 2002).  Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi  menu utama sehari-hari di rumah.
Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit.  Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini.  Selain mudah disajikan makanan  ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.
Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat adalah tersedianya berbagai jajanan yang dikemas dapat dipastikan “kaya”  zat aditif. Tercatat 13 jenis snack mengandung bahan aditif dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika, 2003). Pertanyaan yang muncul adalah sejauh manakah bahan-bahan aditif tersebut terkonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh, bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Dan bagaimana tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, mengolah makanan yang aman, higienis, cukup gizi dan menyehatkan anggota keluarganya?

Bahaya Makanan Siap Saji
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural  Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun  jangka panjang.
 
Menyiasati Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji

Menghindari konsumsi makanan cepat saji memang sangat disarankan. Tetapi bukan berarti Anda yang tidak mengalami masalah serius dengan berat badan atau penyakit lainnya, sama sekali tidak boleh mengkonsumsi makanan lezat ini.
Namun untuk berjaga-jaga, ada baiknya Anda menyiasati pola konsumsi fast food. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:
- Rencanakan bila ingin akan fast food, jangan terlalu sering, jika perlu maksimal 1 bulan sekali.
- Apabila ingin menyantap fast food, sebaiknya ketahui dulu kandungan nutrisinya, jika perlu cari tahu di situs produsen fast food.
- Jangan hanya menyantap burger, kentang goreng, atau ayam goreng akan tetapi santap juga paket salad yang di sediakan di restoran fast food.
- Hindari memesan minuman dengan kandungan gula tinggi seperti cola, atau minuman bersoda lainnya. Ganti pesanan minuman Anda dengan air mineral atau jus buah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar