Serumit inikah
jalan hidup ku ?
Sebut saja namaku maulana, aku
ingin berbagi kisah ku ini agar semua orang yang membaca kisah ku ini menjadi
manusia yang lebih baik lagi dan tidak seperti kehidupan ku sekarang.
Kehidupan
ku saat ini adalah dampak dari masa lalu ku yang tidak baik. Di umur ku yang
ke-25 tahun,seharusnya aku tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang siap memikirkan
masa depan nya kelak seperti apa dan mempunyai impian kehidupan yang mapan,
tapi sepertinya itu akan menjadi angan-angan semata. Hanya tuhan yang bisa
memberikan diriku keajaiban untuk merubah diriku sendiri.
Inilah
awal kisah ku hingga saat ini aku masih diberikan kesempatan tuhan untuk hidup.
Dari aku lahir kedunia ini mungkin aku bisa dikatakan kurang beruntung dengan
nasib ku hingga saat ini. Aku tidak tahu apa sebenarnya yang tuhan inginkan
dari diriku ini hingga aku diberikan ujian hidup hingga saat ini. Kisah ku ini
terjadi saat aku masih berada didalam kandungan ibu ku. Sebenarnya aku ini
adalah hasil pasangan suami istri yang menikah didasari rasa cinta dan kasih
sayang. Ayah ku seorang usahawan di kota S,beliau membuka usaha peternakan ikan
hias dan usahanya pada saat itu boleh dikatakan cukup sukses,usahanya semakin
berkembang dan banyak mempunyai anak buah. Sedangkan ibuku,memang hanya seorang
wanita biasa tetapi memang orang tuanya(yang hingga saat ini aku panggil kakek
dan nenek) orang berada / orang yang tingkat kemampuan ekonominya di atas
rata-rata. Saat orang tua ku menikah mereka sangat bahagia terlebih ibuku pada
saat itu hamil yang mengandung aku didalam perutnya. Tetapi sepertinya karena
kehadiran ku membuat rumah tangga mereka goyah,ketika usia ku didalam kandungan
ibu beranjak + 8 bulan,disaat
usaha ayah sedang berkembang dan mempunyai uang banyak,ayah lupa akan janji
ayah terhadap ibu yang akan setia pada ibu sampai akhir hayat. Ayah berencana
akan menikah lagi dengan wanita lain tetapi tanpa menceraikan ibu, entah apa
yang ada dipikiran ayah saat itu terlebih ayah tidak ingin ibu tahu akan
niatnya tersebut. Akan tetapi seperti pepatah bilang sepandai-pandainya kita
menutup kebohongan lama-lama baunya akan tercium juga, di saat ayah mempunyai
niatan tersebut,dengan firasat seorang istri yang akan kelak menjadi seorang
ibu. Beliau mengintrogasi salah satu anak buah ayah yang sekaligus menjadi tangan
kanan ayah, dan hasilnya benar,memang ayah berniatan untuk menikah lagi.
Di dalam hati, ibu geram,kesal,benci,marah
semua berkecamuk menjadi satu ketika mendengar pernyataan anak buah ayah
berkata seperti itu. Ibu tidak terima dengan hal tersebut kemudian ibu
memutuskan untuk pergi dari rumah ayah dan meminta cerai dari ayah. Ibu
melakukan hal tersebut karena beliau tidak ingin di madu dan beliau merasa
mampu untuk mengurus aku sendiri tanpa ayah karena pada saat itu ibu pun masih
menjadi orang berkecukupan. Dan ibu dan ayah pun bercerai pada akhirnya. Ketika
aku lahir kedunia aku tidak merasakan kehadiran ayah, yang seharusnya ada untuk
melihat dan membisikkan suara adzan ditelinga ku. Setelah aku lahir,aku dirawat
oleh ibu dan nenek ku dan tak lama ibu mendengar kabar bahwa ayah sudah menikah
lagi dengan wanita lain.
Ketika
aku berusia 1 tahun ibu menikah lagi dengan pria pilihannya itu dan kemudian aku mempunyai adik perempuan dam
laki – laki tiri, kami tumbuh besar bersama menjadi satu keluarga karena memang
umur kami tidak berbeda jauh . tetapi dikeluarga tersebut aku merasa
dibedakan,ketika aku SD ayah tiri ku sering memperlakakukan aku tidak
adil,ketika teman seusia ku sedang asyik bermain dibelikan sepeda oleh orang
tuanya,aku pun juga dibelikan sepeda oleh orang tuaku tetapi tidak hanya untuk
bermain tetapi juga untuk membantu ayah tiri ku membeli es balok yang
diletakkan diboncengan sepeda ku. Karena saat itu orang tuaku membuka usaha
warung serba ada. Dan pada saat itu pula sikap ibu menjadi lain,ibu menjadi
orang yang keras terhadap anak-anaknya, ibu lebih suka menyuruhku menimba air
disumur padahal ketika itu aku masih kecil,aku tidak diberi kebebasan untuk
bermain. Pada saat itu kehidupan ibu mulai susah, keadaan ibu dan keluarganya
menjadi biasa-biasa saja tidak seperti dulu. Bahkan ketika aku ingin berangkat
sekolah pun sebelumnya aku harus menimba air dan membawakan makanan untuk ayah
di warung agar aku bisa dapat uang jajan tambahan. Sikap ayah tiri ku pun mulai
jadi tidak baik,beliau sering menyebut aku ini bukan anaknya jika ditanya
orang,aku hanya anak tiri. Tetapi aku tidak pernah menanggapi hal tersebut
karena pada saat itu aku masih kecil.
Ketika
aku kelas 6 SD aku minta sama ibu untuk di khitan,dan pada saat acara hajatan
hari itu berlangsung datanglah seorang nenek,seorang ibu dan seorang ayah. Yang
ternyata itu adalah nenek ku,ibu tiri ku,dan ayah kandung ku. Karena pada saat
itu aku belum mengerti tentang siapa mereka sebenarnya, aku menganggap mereka
adalah tamu ku. Saat aku beranjak remaja aku jadi sering sakit-sakitan,aku
terkena liver saat smp, ibuku saat itu merasa tidak sanggup untuk merawatku dan
memberikan pengobatan untuk penyakit ku. Akhirnya ibu memutuskan untuk
menyerahkan aku tinggal bersama ayah kandung ku,nenekku dan ibu tiriku di kota
S. di sana memang aku dirawat,dimanjakan dan dilindungi sekali oleh nenek dan
ibu tiri ku,mereka semua sayang sekali terhadap ku, semua yang aku pinta pasti
dipenuhi. Tetapi aku sesungguhnya pada saat itu tidak tahu bahwa keluarga yang
merawat aku selama ini siapa,aku hanya mengira mereka masih ada hubungan
saudara dengan ku. Sampai akhirnya aku sembuh disana, dan mereka memutuskan
untuk menyerahkan aku kembali ke ibu. Sejak saat itu biaya hidupku,sekolah ku
ditanggung oleh keluarga ayah kandung ku.
Ketika aku sudah sembuh dari
sakit ku dan aku sudah beranjak lebih dewasa,nenek ku baru siap memberikan
suatu pengakuan tentang status diriku yang sebenarnya. Nenek berkata kalau aku
bukan anak kandung dari ayah yang sehari – hari ini aku lihat dan aku hormati.
Tetapi ayah kandung ku sesungguhnya adalah orang yang merawatku saat aku sakit
dan aku tinggal di rumah beliau. Nenek juga menceritakan tentang masa kecil
ku,awal hubungan ayah dan ibu kandung ku sampai akhirnya mereka memutuskan
untuk bercerai. Dan pada saat itu aku keget setengah mati,seakan tak percaya
dengan kenyataan yang ku alami,aku marah,kenapa harus begini nasib ku? Kenapa
mesti aku? Kenapa semua orang yang tahu akan hal ini selama ini diam tanpa ada
yang memberitahuku? Aku marah,marah dengan semua orang,hati ku hancur,aku
merasa dibohongi oleh semuanya. Dan yang paling membuat ku kesal yaitu ayah ku,
aku benci kepada ayah, aku marah kepadanya,kenapa beliau melakukan semua ini
kepada keluarganya sendiri? Kenapa ayah tidak setia kepada ibu? Kenapa ayah
melakukan perbuatan yang berdampak kepada masa depan aku kelak? Apa ayah tidak
memikirkan aku disaat kandungan ibu? Apa ayah tidak sayang kepadaku atau
mungkin memang ayah tidak menginginkan aku lahir kedunia ini? Semua pertanyaan
itu ada diotak ku yang membuat aku marah,kesal,benci. Bahkan aku sempat bebrapa
hari tidak bertanya kepada semua orang. Aku depresi berat.
Perasaan
aku sangat amat hancur, aku bingung apa yang seharusnya aku lakukan. Karena
pada saat itu aku sudah mulai mengerti dunia luar dan bergaul dengan teman –
temanku. Disaat itulah aku menjadi orang yang paling arogan. Sikap ku berubah
drastis 180 derajat. Aku yang awalnya orang yang masih bisa dikatakan
penurut,tetapi tidak untuk saat itu. Aku menjadi seorang anak yang suka
melawan, tempramental, aku sering bertengkar dengan ibu,terlebih ibu tidak
memberikan apa yang aku mau. Aku bergaul dengan teman – temanku tidak memandang
siapa pun itu,sampai aku menjadi orang yang suka mabuk-mabukan,bergaul malam
hari sudah tidak ingat waktu,bahkan sampai pernah merasakan menggunakan
narkoba. Aku menjadi pecandu narkoba,norkoba jenis apapun sudah pernah aku
coba. Pada saat itu aku sudah tidak pernah memikirkan masa depan ku seperti
apa, saat itu yang aku fikirkan hanya mendapatkan kesenangan,jika aku OD(over
dosis) ya sudah aku mati. Kelakuan aku semakin hari semakin menggila, terlebih
saat aku SMA hingga aku lulus. Kerjaan aku yang lakukan setiap hari hanya
bagaimana agar aku bisa merasakan kesenangan,aku mabuk – mabukan, memakai
narkoba. Terkadang jika aku sudah terdesak untuk membutuhkan uang membeli
narkoba,aku pergi ke rumah ayah kandung ku untuk hanya untuk meminta uang.
Bukan untuk melihat keadaannya.
Sampai akhirnya keluarga ku tahu
bahwa aku memakai narkoba,saat itu aku langsung dibawa ke tempat
rehabilitasi,aku mau direhab karena ku sudah mulai bosan dengan narkoba. Pada
akhirnya aku benar-benar lepas total dari narkoba. Disaat itu aku sudah mulai
dewasa,aku mulai berpikir tentang keluarga ku, aku merasa punya tanggung jawab
untuk mencari uang,karena adik-adik ku yang masih bersekolah. Aku pernah
merasakan kerasnya hidup dijalanan,hanya sekedar mencari uang untuk makan diri
sendiri. Aku menjadi pengamen dari bis ke bis. Sampai akhirnya aku bekerja
dibeberapa tempat. Mulai dari buruh pabrik,bekerja di shorum yang membagikan
souvenir untuk pelanggan. Hingga sampai ada yang membawaku untuk bekerja di
hotel sebagai office room,dan karena pekerjaan itu kehidupan ekonomi keluarga
ku sedikit membaik dan terlebih adik perempuan ku sudah bekerja. Aku masih
ingat sekali,gaji pertama ku hasil dari bekerja dihotel dibelikan mama sofa.
Walaupun aku sudah sibuk bekerja,tetapi tetap saja kebiasaan mabuk-mabukan ku
terus berlanjut. Terlebih dengan hobi baru ku yaitu balap motor. Hingga suatu
hari ketika aku pergi brangkat kerja aku mendapat musibah kecelakaan yang
sangat parah. Karena kecelakaan itu kaki kanan ku patah dan harus di gips, dank
arena kejadian itu pula aku berhenti dari pekerjaan ku. Aku sempat dirawat masa
pemulihan kaki ku pasca kecelakaan tersebut cukup lama. Dan akhirnya ketika aku
sudah bisa menggunakan kaki ku,aku mencari pekerjaan lagi tetapi tetap maslah
pergaulan ku tidak akan pernah habisnya entah itu main kumpul bersama teman
yang ujung-ujung nya pasti mabuk – mabukan. Entah apa yang ada di fikiran ku
saat itu aku hanya merasa ingin senang – senang,tidak ada pemikiran bagaimana
masa depan ku kelak.
Tak
lama aku jadi pengangguran,aku mendapatkan pekerjaan lagi. Kebiasaan ku
mabuk-mabukan masih terus berlanjut dan terlebih waktu itu aku boleh di bilang
seorang laki-laki yang berwajah lumayan tampan,aku digandrungi oleh
wanita-wanita,mereka sering sekali mengajak ku jalan,makan bahkan sampai ada
yang mengajak untuk berhubungan lebih dari sekedar teman. Ya pada saat itu aku
fikir aku masih muda,aku masih mau nikmati hidup entah bagaimana jalannya. Aku sering
berkenalan dengan banyak wanita dan akhirnya mereka menanggap ku pacar
nya,padahal aku terkadang tidak menganggapnya sebagai pacarku. Tapi biar
bagaimana pun juga walaupun aku tidak serius menjalin hubungan dengan wanita –
wanita tersebut tak lantas aku berniat untuk mempermainkannya. Aku tetap
menjaga kehormatan mereka,karena untuk hal yang satu itu,pemikiran ku masih
waras. Sebenarnya aku sempat bebrapa kali menjalin hubungan serius dengan
wanita yang benar – benar aku sayang,tetapi ternyata tak pernah bertahan lama
entah karena keegoisan,jarak dll itu yang membuat aku selalu gagal untuk
memilih wanita.
Ketika aku
sedang menikmati karir dan hidup ku,tuhan memberi ku cobaan. Aku dipecat dari
pekerjaan ku karena kesalahan yang tidak di sengaja oleh ku. Dan akhirnya aku
berhenti dari pekerjaan tersebut setelah hampir 2 tahun aku bekerja. Disaat aku
sedang beristirahat selepas aku bekerja. Aku berkenalan dengan seorang wanita,kami
mengawalinya menjalin hubungan pertemanan,sebut saja namanya ria. Perkenalan kami
memang baru,tetapi kami merasa sudah merasa nyaman untu berkomunikasi, menurutku
ria adalah wanita baik-baik dan berasal dari keluarga baik-baik keluarga ku
juga menerima dia apa adanya. Layaknya pasangan yang sedang di mabuk cinta kami
menjalani hubungan ini dengan serius,tetapi aku juga merasa khawatir dengan
hubungan ini,aku merasa terlalu banyka perbedaan diantara kami,ria dari
keturunan anak baik-baik,keluarganya jelas tidak seperti ku,orang tuanya
termasuk orang yang disegani, ria pun orang berpendidikan dan taat pada agama,dan
satu lagi masalah status sosial. Hal itu yang menyebabkan aku tidak berani
untuk datang kepada orang tua nya ria. Kami memutuskan untuk backstreet dari
orang tua ria. Semakin hari aku semakin dekat dengan ria,begitu pun ria. Aku benar-benar
jatuh cinta kepadanya. Ria lama kelamaan tau tentang kehidupan ku
sesungguhnya,dan di luar dugaan ku,ria masih mau menerima kekurangan ku, ria
berkata padaku,kalau aku hanya salah dalam pergaulan,dia sangat siap membantu
ku untuk menjadi manusia yang lebih berguna dan lebih baik. Aku diajarkan
banyak tentang agama,dia mengajari ku bagaimana sholat yang benar,dia mengajari
ku mengaji dari iqro,dia sering berbagi tentang apa saja yang dia ketahui dan
dia pahami,bahkan ketika aku bercerita tentang bencinya ku terhadap ayah
kandung ku yang sampai dia meninggal aku masih membencinya,ria membuka fikiran
ku agar aku tidak terlalu benci pada ayah. Aku sayang sekali dengan ria,ria
menjadi semangat ku untuk hidup kembali,aku yakin suatu saat nanti tuhan pasti
memberikan sedikit kebahagiaan jika aku bisa berubah menjadi manusia yang lebih
baik lagi.
Sampai detik
ini,aku masih menjalin hubungan dengan ria. Walaupun banyak sekali rintangan
dan cobaan menerpa hubungan kami dan cobaan ku dalam proses membuka diri dan
hati untuk menjadi manusia yang lebih baik. Hubungan kami memang begitu rumit
jalannya,tetapi semakin lama aku semakin merasakan kedekatan yang lebih
mendalam.kami kuat menjalani hubungan ini hampir 2 tahun lamanya, Aku berencana
ingin menikahinya seusai dia lulus dari pendidikannya. Semoga tuhan mendegarkan
rencanaku yang sederhana tapi mempunyai akhir yang
bahagia bagiku.
Ya allah,
terima kasih atas segala kehendak mu,yang masih mengizinkan ku bernafas hingga saat ini di dunia,tapi kenapa begitu banyak cobaan yang engkau berikan kepadaku dari aku kecil hingga sebesar
ini. Terlalu banyak yang aku sia-sia kan dalam hidupku ku ini. Sampai aku
bertemu dengan pasangan ku sekarang ini,kau berikan petunjuk mu lewatnya,aku
jadikan hubungan ku dengannya sebagai titik balik hidupku. Aku membuka hari –
hari ku dengannya dengan penuh semangat dan secercah harapan baru. Ya allah
,jadikan dia jodoh ku,jadikan aku suatu saat nanti imam yang baik untuknya dan
ayah untuk anak – anak ku kelak. Ya allah,kini aku dan dia hanya memegang
harapan “semuanya akan indah pada waktunya”,Cuma kata – kata itu dikala kami
jenuh menghadapi ujian mu. Kami berusaha kuat menghadapi ini semua, ya allah
berikan keajaiban untuk hidupku,agar aku bisa memperbaiki hidupku kembali. Dan aku
hanya ingin di akhir perjalanan hidup ku berkahir dengan bahagia dan meninggal
dengan khusnul khotimah berada didalam ajaran mu ya allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar