Tugas 1
Pengantar Telematika
Di susun oleh :
Citra Quintiara indah (11110616)
Eka Wahyuningsih (12110299)
Sarinah Fitriah (19110784)
Kelas : 4KA08
Universitas Gunadarma
2013/2014
A. Pengantar
Telematika
Kata
Telematika berasal dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya
sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika
merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari
perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah
Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi
perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa
TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai
wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics
juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan
teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan
istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu
konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Mengacu
kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika
berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi
(teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun
televisi dan multimedia. Dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia,
bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi
elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim
begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi
interaktif.
B. Contoh Telematika
Ragam
bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai
sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan
dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang
kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya.
Bentuk-bentuk yang terdapat dalam sistem telematika yaitu E-Government,
E-Learning, E-Commerce, dan lain sebagainya. Salah satu bentuk telematika yang
akan dibahas adalah bentuk E-Learning.
E-Learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam
dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah
pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka
dengan modus belajar jarah jauh (distance learning) dengan memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan/atau media internet berbasis web atau situs. E-Learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di
kelas.
E-Learning
bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning
secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata
pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah
disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri).
E-Learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website
pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya
teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan
mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara
online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolah termasuk cukup
sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan
non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah
mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh
siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan
sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa
Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses
perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang
dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang
menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di
dunia internet.
Sebagai
contoh bentuk E-learning adalah v-class maupun studentsite yang ada di universitas
gunadarma. Dimana mahasiswa dapat mengerjakan secara langsung tugas yang
diberikan lewat media online pada v-class. dan mahasiswa yang juga dapat
mengakses jadwal, nilai dan mengirim tugas secara online pada studentsite.
Bentuk
telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory,
e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai
bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja
satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti
GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem
navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
Beberapa Kelebihan dan Kekurangan Dari E-Learning :
Dibandingkan dengan proses
belajar mengajar yang konvensional/ tradisional, e-learning memang memiliki
beberapa kelebihan diantaranya :
1.
E-learning dapat mempersingkat
waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis (dalam kasus
tertentu).
2.
Elearning mempermudah interaksi antara peserta
didik dengan bahan/ materi, peserta didik dengan
guru maupun sesama peserta didik.
3.
Peserta didik dapat saling
berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih
memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
4.
Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan
5.
Guru akan lebih mudah :
·
Melakukan pemutakhiran bahan-bahan
belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan
keilmuan yang mutakhir.
·
Mengembangkan diri atau melakukan
penelitian guna meningkatkan wawasannya.
·
Mengontrol
kegiatan belajar peserta didik.
Namun disamping itu e-learning juga mempunyai
beberapa kelemahan yang cenderung kurang menguntungkan baik bagi guru
ataupun peserta didiknya, diantaranya :
1.
Untuk sekolah tertentu terutama
yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk
membangun e-learning ini.
2.
Siswa yang tidak mempunyai
motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3.
Keterbatasan jumlah komputer
yang di miliki oleh sekolah akan
menghambat pelaksanaan e-learning.
4.
Bagi orang yang
gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
Sumber :
-
http://elearning.gunadarma.ac.id
-
Permana.Todi.2012.penerapan
telematika dalam pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar